Skip to main content

Step two.

Tahap Seleksi Administrasi


Sudah semua persiapannya, lalu ?

Kamu sudah siap untuk tahap seleksi administrasi !

Buatlah akun beasiswa LPDP dan baca user manualnya (membantu banget !!). Ikuti pengisian formulir sesuai dengan panduan yang ada dan sesuai datamu. Selalu isi dengan jujur dan sesuai dengan dirimu ya, karena nantinya akan diverifikasi. Scan semua dokumen yang sudah disiapkan dan uploadlah sesuai dengan apa yang tertulis di dokumen milikmu.
Baca dengan seksama, dan pastikan email yang anda gunakan adalah email yang aktif dan jelas namanya (lebih baik menggunakan nama asli dan bukan nama-nama yang lain, apalagi nama tetanggamu atau tetangga mantan pacarmu).

Pengisian formulir LPDP ini cukup melelahkan karena banyak sekali yang harus diisi, namun tersedia fitur save. Kamu tidak harus menyelesaikannya dalam 1 hari, apabila masih ada dokumen yang kurang, kamu dapat menguploadnya lain hari asal tidak melebihi batas tanggal pendaftaran. Apabila masih ada data yang kurang, jangan klik submit terlebih dahulu karena submit tandanya kamu sudah terdaftar dan tidak dapat mengubah aplikasimu.

Seleksi administrasi, apakah sulit untuk lolos?
Sebenarnya saya nggak tahu sulit apa enggak, tapi banyak teman saya lolos semua, asal semua dokumen merupakan dokumen semuanya lengkap serta menaati peraturan pada panduan, pasti bisa lolos !

Oke, sudah saya submit semua, lalu apa yang bisa saya lakukan?
Menunggu dan berdoa. Sambil menunggu kamu bisa persiapan untuk seleksi wawancara, LGD, dan on the spot essay writing.

Perlu diingat bahwa nanti akan ada ribuan pendaftar lainnya dari seluruh Indonesia, maka MAKE SURE YOU STAND OUT! Bukan berarti pake baju heboh atau menjawab dengan suara yang terlalu keras ya ! Tapi membedakan kamu dengan ribuan pendaftar yang lain adalah kesiapanmu. Bayangkan bahwa juri akan mendengarkan jawaban dari banyak peserta untuk setiap periode. Pastikan kamu benar-benar siap menghadapi pertanyaan yang mungkin dilontarkan, dan pastikan bahwa anda akan diingat sebagai orang yang benar-benar siap dan layak untuk menerima beasiswa tersebut. 
Bacalah informasi dari berbagai sumber : Koran, buletin, blog, website universitas, dsb. 
Jika memungkinkan, carilah pula teman baru yang sudah pernah mendaftar LPDP atau beasiswa lainnya, pasti mereka telah memiliki pengalaman seleksi yang bermanfaat. Ada baiknya juga kalau kamu menyempatkan diri untuk ikut acara seminar beasiswa (ngomong-ngomong soal ini, terima kasih banget buat Gabi dan teman-teman dari Erasmus di Jogja yang sudah menyelenggarakan seminar yang bikin saya semakin semangat untuk bertualang!).


Secara garis besar, yang perlu dipelajari adalah :
  • essay anda
  • pengetahuan tentang program anda, universitas, rencana studi, rencana thesis, dan negara tujuan
  • isu yang sedang terjadi di Indonesia
      Ada beberapa hal yang perlu dipelajari lagi sih, tapi nanti saya lebih banyak bahas di blog berikutnya saja ya ! Thanks for reading !


      xx,


      T.
*

Comments

Popular posts from this blog

No more after five, part 1 : Belajar di Swedia

Hi! It's been one heck of a rollercoaster journey since I arrived in Sweden to study. Since the journey is so challenging yet exciting at the same time, I don't even know where to start to write about my story as an international student here. Since this information might be more helpful for you, my fellow Indonesian, who wants to study abroad (especially in Sweden), I am gonna write in Bahasa this time (this is time for you to learn Bahasa Indonesia, my dear fellow Chalmerists :p). Oke! Kita mulai ya! Biar topiknya tersusun agak rapi dan nggak membingungkan, mungkin saya bagi tulisan ini menjadi beberapa bagian ya! Itu pintu masuk kampus tercinta. Tapi gedung Titis is 20 menit jalan kaki dari situ :( Belajar di Swedia Belajar di Swedia adalah pilihan pertama saya (dan satu satunya pilihan saya) sebelum saya memutuskan untuk daftar LPDP. Sebenarnya untuk mendaftar kuliah di Swedia itu nggak terlalu sulit dan nggak ribet karena sistemnya semua sudah terint...

Jogja Berhati Mantan : Versi Titis

Diawali dengan slogan Jogja, Jogja Berhati Nyaman. Ada yang punya ide untuk membuat beberapa tulisan yang menggunakan plesetan dari slogan itu menjadi Jogja Berhati Mantan. Beberapa waktu yang lalu saya baca artikel tentang Jogja Berhati Mantan  klik di sini  dan ada juga di sini  yang sukses mendefinisikan Jogja secara relevan. Dari artikel itu saya juga jadi pengen nulis tentang Jogja versi saya, perantau dari kota sebelah yang pindah ke Jogja 6 tahun yang lalu. Prolog. 9 April 2010. Keputusan untuk pindah ke Yogyakarta merupakan keputusan yang tidak sulit, karena saya sudah sering ke Yogyakarta hanya untuk main atau keperluan keluarga. Namun saya tidak pernah sesungguhnya memahami, mengapa kakak saya yang sudah lebih dahulu pindah ke Yogyakarta di tahun 2002 jadi jarang pulang ke rumah dan memilih untuk tinggal di Jogja, bahkan ketika libur. Hari itu saya pindah ke yogyakarta dengan alasan akan mengikuti kelas khusus persiapan ujian ...

Growing Up with The Delusional Giants

I am writing this blogpost without any specific intention as in : I am not hoping for any kind of sympathy, help, or anything, since now I am doing just fine. I just feel like writing is one of numbers of ways to express and to let go of things. However, as usual, you are always welcome to drop a comment or question if you want to. Here is a blog about how it feels like to grow up feeling small at most times. Yes, I am tiny in size. I won't deny the truth that I can still fit in my junior high school uniform last time I tried it during summer break (my fellow Indonesians : what I mean is that legendary plaid Tarakanita uniform hehehe). *** If you happen to know me during my childhood until high school, I would guess that you might noticed that other than being tiny, I am different in one other prominent thing : skin. I am fortunate enough to be healthy at most times, but I have severe allergies on my skin which makes it easily hurt by just insect bites or accidental...