Skip to main content

Baking with Titis : Brownies and Marble Cake

Hej!


Beberapa hari ini saya banyak mengisi waktu luang buat belajar masak dan pengen mendokumentasikan proses masak memasak yang lumayan seru.
Sebenernya saya nggak jago - jago amat masak sih, cuman suka aja gitu di dapur bikin berantakan. Hehe. Selama ini kayaknya saya lebih sering belajar masak masakan yang memang main dish gitu, nah tapi kali ini rasanya pengen nyoba baking.
Jadi ini saya share dikit pengalaman baking yang sebenarnya biasa aja sih tapi gapapa lah ya :D

(oh ya untuk measurementnya saya pake US ya karena ga punya timbangan jadi ga pake metric ahahaha)

First up! Titis' Somehow Delicious Brownie :")


Bahan :
8 tbsp Butter / Butter Margarine ya boleh (blueband cake)
4 tbsp gula putih pasir
4 tbsp gula semut (brown sugar / palmsuiker)
1/2 pack cokelat dark chocolate
1 tbsp minyak goreng / minyak sayur
2 telur
4 tbsp tepung terigu (saya pake kunci biru yang khusus cake)
4 tbsp cocoa powder
1 tsp baking powder
1/2 tsp garam
1 tsp vanilla extract (terserah mau bubuk apa cair. tapi enakan cair)
tambahan sedikit margarine / butter untuk olesan loyang

Cara :
1. Cairkan cokelat dengan dikasih 1 tbsp minyak dengan cara di tim atau dimasukkan ke microwave.


2. Cairkan butter, diamkan sebentar sampai tidak terlalu panas.
3. Masukkan butter ke dalam mangkok, tambahkan vanilla extract, gula pasir dan gula semut. Aduk sampai rata dan cairan berwarna cokelat.


4. Masukkan cokelat, aduk rata.
5. Masukan telur, kocok rata sampai agak berbuih.
6. Siapkan saringan untuk tepung supaya halus. Masukkan Tepung terigu dan cocoa powder sambil disaring.


7. Masukkan baking powder dan garam, aduk rata semuanya.
8. Adonan semestinya tidak terlalu cair (runny). Agak kental seperti tekstur paste.


9. Panaskan oven (karena saya pake oven tradisional gatau suhunya berapa. pokoknya sekitar 7 menitan dengan api kecil-sedang).
10. Siapkan loyang, oleskan dengan butter yang sudah dicairkan.
11. Masukkan seluruh adonan browniesnya.
12. Panggang selama 25 menit (penting buat benar-benar pake timer, kalo overcooked ngga enak jadi kering gitu nggak chewy).



13. Untuk cek apakah udah matang apa belum, setelah 25 menit tusuk bagian tengahnya dengan , kalo udah ngga basah berarti udah matang.
14. Matikan api, keluarkan brownies dari oven.

*untuk penyajiannya, kalau sederhana cuma pake gula bubuk udah oke sih. Tapi kalo mau lebih syantique dan enaque bisa juga pake almond pas bakingnya tadi.
(Versi low budget pake gula bubuk aja ya)



Tadaaaa ini jadinya ! 
Teksturnya lembut dan lumayan chewy. Kalo kata orang-orang yang nyobain sih pas dan enak, tapi berhubung saya sendiri pecinta dark chocolate menurut saya agak terlalu manis dan kurang pahit. Haha piye to tis.
Ya gitu deh.

Second baking trial ! 

Titis' Lumayan Marble Cake !


Karena baru pertama kali bikin marble cake dan nggak pede kalo dinamainnya bagus bagus yaudah aku kasih nama "lumayan". Basically prinsip kimianya mirip sama brownies (maksudnya komposisi baking powder tepung dan cairan dll nya).

Siapkan 2 mangkok untuk bikin 2 macam adonan.

Bahan untuk mangkok 1 (adonan putih) :
4 tbsp butter / margarine dicairkan
2 tbsp gula putih pasir
1/4 pack white chocolate
1/2 tbsp minyak goreng / minyak sayur
1 telur
2 tbsp tepung terigu
1 tsp baking powder
1 tsp vanilla extract
1/2 tsp garam

Bahan untuk mangkok 2 (adonan cokelat) :
4 tbsp butter / margarine dicairkan
2 tbsp gula semut (brown sugar / palmsuiker)
1 tbsp maple syrup
1/4 pack dark chocolate
1/2 tbsp minyak goreng / minyak sayur
1 telur
2 tbsp tepung terigu
1 tbsp cocoa powder
1 tsp baking powder
1/2 tsp garam

Cara bikinnya :
1. Tuang butter yang sudah dicairkan di setiap mangkok. Di mangkok 1, aduk rata gula pasir dan butter. Di mangkok 2, aduk rata gula semut, maple syrup, dan butter.


2. Di mangkok 1, tambahkan white chocolate yang sudah dicairkan dan dikasih minyak (seperti pas cairin cokelat di resep brownies). Bisa di tim atau di microwave.
Di mangkok 2, tambahkan dark chocolate yang sudah dicairkan juga. Aduk rata.
3. Tambahkan telur di masing-masing mangkok, kocok.


4. Pakai saringan, masukkan tepung terigu di masing-masing adonan. Lanjutkan dengan memasukkan baking powder dan garam ke masing-masing mangkok.
5. Di mangkok 1, tambahkan vanilla extract. Di mangkok 2, tambahkan cocoa powder.


6. Aduk rata semua bahan sampai benar-benar halus dan smooth kayak gombalan gebetan.
7. Siapkan loyang. Olesi dengan minyak sayur, kemudian taburi tepung supaya ga lengket.
8. Siapkan 2 sendok makan. Nah ini saya dapet tips bikin marble nya dari youtube sih. Coba search aja how to marble cake.
Sendokin adonan putih, jangan sampai habis, tuang di loyang, ga usah penuh2 bolong2 gapapa.
Sendokin adonan cokelat, jangan sampai habis juga, tuang di loyang, kayak spots spots gitu.
Sendokin adonan putih lagi, trus cokelat, gitu terus sampe habis.
Goyang adonan sampai permukaannya rata.
Trus pake sumpit, tusuk adonan itu terus gerakkan tangan melingkar lingkar sambil agak diangkat. Gimana sih jelasinnya. Ya gitu lah kayak lagi melukis gitu ya.
Kalo udah keliatan motif marblenya udah kece yaudah stop.


9. Panaskan oven 8 menitan.
10. Masukkan adonan, panggang selama sekitar 30 menit.
Untuk cek kematangan sama seperti brownies tadi, tusuk dengan tusuk gigi bagian tengahnya, kalau sudah tidak ada yang cair menempel berarti sudah matang.


Dari hasil percobaan 3x baking marble cake hasilnya semuanya sama, katanya temen-temen yang nyoba sih enak dan pas manisnya. Again menurut saya masih kemanisan, tapi malah ada temen-temen yang pengen lebih manis lagi. Jadi tergantung selera yes gulanya mau ditambah atau dikurangi.



Penyajiannya biasa aja udah cantik kok marblenya. Emang biasanya yang sederhana itu malah lebih cantik ya (malah ngopo).
Tapi kalo mau lebih manis lagi bisa juga dikasih maple syrupnya buat topping dan kismis atau irisan kacang gitu. Nyams!

Yowes!
Semoga bermanfaat dan bisa segera dicoba yes! :*

with love,

T.

Comments

Popular posts from this blog

Growing Up with The Delusional Giants

I am writing this blogpost without any specific intention as in : I am not hoping for any kind of sympathy, help, or anything, since now I am doing just fine. I just feel like writing is one of numbers of ways to express and to let go of things. However, as usual, you are always welcome to drop a comment or question if you want to. Here is a blog about how it feels like to grow up feeling small at most times. Yes, I am tiny in size. I won't deny the truth that I can still fit in my junior high school uniform last time I tried it during summer break (my fellow Indonesians : what I mean is that legendary plaid Tarakanita uniform hehehe). *** If you happen to know me during my childhood until high school, I would guess that you might noticed that other than being tiny, I am different in one other prominent thing : skin. I am fortunate enough to be healthy at most times, but I have severe allergies on my skin which makes it easily hurt by just insect bites or accidental...

Should I give up Instagram

It is day 64 of 2018.  What it means to me that it has been almost three months since I woke up in my bed, thinking about what and where will I be this year. I was looking at my window with deep thoughts. Two lights across the street were faulty, while one was ready to follow. Today I was having such a good time with my boyfriend and my closest friends in Gothenburg. I tried to reflect what I have seen in the past 63 days and how just one thing changed my life. The first day of 2018 , I have made a promise to myself to at least try to start quitting lousy habit - in my case, it was Instagram. Many of you have asked me, why did I deactivate my account. Some of you even said you missed the whole Swedish Journey that I have shared. Some of you also wondered if something terrible happened to me, so I had to deactivate my account. I was very active before. I shared everything, for the sake of starting a conversation with friends, or just for the convenience of "backup...

Oseng Tempe Bali - Indonesian Delicacy Recipe Part 1!

Hello everyone! One of my favourite thing about studying at Chalmers is the international environment where I get to meet lots of people from around the world and of course - to try new delicious food from lots of places! Since my friends and I have been having lots and lots of international dinners, I learned a lot about Indonesian dishes here. Before, I actually never knew how to make them (in Indonesia we have the tendency to buy food at restaurants or food stalls because it is so cheap and it saves lots of time). Now that I learned to cook some of the dishes, I actually feel like I respect more and I couldn't be more proud that we have lots of good food with such interesting way of cooking! During the latest international dinner(s) I had with my close friends, I cooked Oseng Tempe Bali and Klepon. It was a surprise that everyone liked it! Therefore, I would like to share the recipe of Oseng Tempe Bali and Klepon that I made here. Of course, they did not taste 100% the sa...