Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

No more after five, part 2 : 10 trivia singkat tentang keunikan belajar di Swedia

Hi! Ini lanjutan dari post sebelumnya ya :)  10 trivia singkat tentang keunikan belajar di Swedia 1. Dikit - dikit pake kartu Ada kartu ID sekolah yang bisa dipakai sebagai kartu uang, ada kartu perpustakaan, ada kartu kunci pintu. 2. Panggil dosen langsung pakai nama Nggak ada tuh kayak di film Harry Potter manggilnya Professor Snape haha. Di sini manggilnya langsung pakai nama depan. Nggak ada juga pak bu mba mas bang ade gitu deh. 3. Seminggu bisa aja gitu tugasnya disuruh baca paper belasan judul dan nontonin Youtube Ya. This is real. And super fun actually. Biasanya papernya sih sekitar 7 - 35 halaman, bervar iasi. Video youtube nya biasanya dari TED atau dari website-website online lecture. 4. Dikit - dikit istirahat Budaya belajar di sini setelah satu jam sampai satu setengah jam selalu ada break singkat selama 10-20 menit. 5. Suka banget presentasi Tugas-tugas di sini banyak banget yang selalu diselipi tugas presentasi. Bagus sih, jadi belajar

No more after five, part 1 : Belajar di Swedia

Hi! It's been one heck of a rollercoaster journey since I arrived in Sweden to study. Since the journey is so challenging yet exciting at the same time, I don't even know where to start to write about my story as an international student here. Since this information might be more helpful for you, my fellow Indonesian, who wants to study abroad (especially in Sweden), I am gonna write in Bahasa this time (this is time for you to learn Bahasa Indonesia, my dear fellow Chalmerists :p). Oke! Kita mulai ya! Biar topiknya tersusun agak rapi dan nggak membingungkan, mungkin saya bagi tulisan ini menjadi beberapa bagian ya! Itu pintu masuk kampus tercinta. Tapi gedung Titis is 20 menit jalan kaki dari situ :( Belajar di Swedia Belajar di Swedia adalah pilihan pertama saya (dan satu satunya pilihan saya) sebelum saya memutuskan untuk daftar LPDP. Sebenarnya untuk mendaftar kuliah di Swedia itu nggak terlalu sulit dan nggak ribet karena sistemnya semua sudah terint

The Five Fashion Items I See Everywhere in Gothenburg

Hej! Before I start blabbering about random things, I want to say that I am awfuly confused now whether to write this blog in English or Bahasa Indonesia because now that my friends are mostly from around the world, I want you guys to be able to read them too :B *first world problem* Oh well, let me just try. Please please please forgive me for my just-ok-quality English! :D The best weather you can get in Gothenburg during my first week of August. Now? --> check my instastory : @titisrk  So this is actually my first blog since I moved to Gothenburg, Sweden three months ago. Yay! (Forgive me for not posting for too long). My first impression of the city is this city has a perfect size for me and (-I didn't expect that I would say this but-) the weather is soooo perfect (so far. Please Gothenburg don't be so cold). I am quite happy that people here are friendly and nice. Maybe some people are quite shy, but then when you get to know them, they

Baking with Titis : Brownies and Marble Cake

Hej! Beberapa hari ini saya banyak mengisi waktu luang buat belajar masak dan pengen mendokumentasikan proses masak memasak yang lumayan seru. Sebenernya saya nggak jago - jago amat masak sih, cuman suka aja gitu di dapur bikin berantakan. Hehe. Selama ini kayaknya saya lebih sering belajar masak masakan yang memang main dish gitu, nah tapi kali ini rasanya pengen nyoba baking. Jadi ini saya share dikit pengalaman baking yang sebenarnya biasa aja sih tapi gapapa lah ya :D (oh ya untuk measurementnya saya pake US ya karena ga punya timbangan jadi ga pake metric ahahaha) First up! Titis' Somehow Delicious Brownie :") Bahan : 8 tbsp Butter / Butter Margarine ya boleh (blueband cake) 4 tbsp gula putih pasir 4 tbsp gula semut (brown sugar / palmsuiker) 1/2 pack cokelat dark chocolate 1 tbsp minyak goreng / minyak sayur 2 telur 4 tbsp tepung terigu (saya pake kunci biru yang khusus cake) 4 tbsp cocoa powder 1 tsp baking powder 1/2 tsp garam 1 tsp vanilla extra

Titis dan Tempe

Hai semuanya ! Today I will post about the latest activity that I am proud of (because normally I wouldn't even think of doing this). I am going to talk about my day with TEMPE !! (Btw maaf ya bahasanya agak campur-campur for this blog. I am too friggin' excited to share this, I ignore all of the language stuffs). I am talking about tempe-food not Tempe, my friend. This is my friend, his name is Tempe. Tempe is a guy. He has a band with Wednes called Rabu. Tempe wants to get his scholarship too, soon. Tempe is nice.  Be like Tempe. ... Maaf untuk intermezzo barusan yang agak tidak penting. YOW! Now I will start to write about tempe the food. So some of you may know that I will be going abroad very soon (still waiting for my visa to be granted - fingers crossed, toes crossed, everything crossed). The thing that my family and my friends are concerned of is that I will be missing a lot of things from Indonesia, especially the food (ayam geprek, rawon,

Jogja Berhati Mantan : Versi Titis

Diawali dengan slogan Jogja, Jogja Berhati Nyaman. Ada yang punya ide untuk membuat beberapa tulisan yang menggunakan plesetan dari slogan itu menjadi Jogja Berhati Mantan. Beberapa waktu yang lalu saya baca artikel tentang Jogja Berhati Mantan  klik di sini  dan ada juga di sini  yang sukses mendefinisikan Jogja secara relevan. Dari artikel itu saya juga jadi pengen nulis tentang Jogja versi saya, perantau dari kota sebelah yang pindah ke Jogja 6 tahun yang lalu. Prolog. 9 April 2010. Keputusan untuk pindah ke Yogyakarta merupakan keputusan yang tidak sulit, karena saya sudah sering ke Yogyakarta hanya untuk main atau keperluan keluarga. Namun saya tidak pernah sesungguhnya memahami, mengapa kakak saya yang sudah lebih dahulu pindah ke Yogyakarta di tahun 2002 jadi jarang pulang ke rumah dan memilih untuk tinggal di Jogja, bahkan ketika libur. Hari itu saya pindah ke yogyakarta dengan alasan akan mengikuti kelas khusus persiapan ujian masuk universi